PerjalananAwal di PCPM 33 Bank Indonesia : Seleksi Hingga Pengumuman. Sekitar pertengahan Agustus 2018 kemaren, aku dapet forward -an WA dari orangtua kalau BI sedang buka lowongan jalur PCPM (Penerimaan Calon Pegawai Muda) versi campus hiring untuk ITB. Tapi karena campus hiring cuma membolehkan jurusan TI, Matematika dan S2 Finance maka
POLMAN– JYBMedia: Malang nasib Nurjanna (44), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Banua Baru, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Niatnya pulang ke kampung halaman, terkendala ketiadaan biaya. Sudah sepekan, Nurjanna mengamankan diri di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Emirat Arab.
Beritadan foto terbaru TKI - 149 TKI Meninggal, DPR: Perlu Dibentuk Satgas Khusus untuk Awasi Pekerja Migran di Luar Negeri (TKI), termasuk ABK berhasil dipulangkan ke Tanah Air dari berbagai
Eh, bukannya menjawab, ibu itu malah balik bertanya ke saya dengan ketus, ngapain cari duit ke luar negeri, di dalam aja banyak kok. Saya kaget, kok ditanya baik-baik malah ngomong ketus banget. Saya bilang aja kalo saya emang orang miskin, cari duit ke mana aja yang penting halal,” terang Diah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2010).
Pramuniaga 1800—4000. Jika teman-teman mendapatkan kontrak kerja di Dubai atau Uni Emirat Arab, pastikan hal-hal sebagai berikut: Komponen gaji yang jelas, berapa gaji pokok, berapa allowance akomodasi, transportasi, komunikasi, proyeksi bonus tahunan, dll.Ada perusahaan yang memberikan gaji lebih kecil, namun sudah menyediakan akomodasi dan
QkZuf. Soppeng - Wanita asal Soppeng, Sulawesi Selatan Sulsel yang memiliki perusahaan ketenagakerjaan di Dubai, Nur Afni Ramang alias Ani membantah perusahaan miliknya melakukan pengiriman tenaga kerja wanita TKW Indonesia ke Timur Tengah. Dia menegaskan, perusahaan miliknya hanya menerima dari agen."Soal pengiriman TKW, itu kan kita dapat izin di sana, kantor pemerintahan sana Dubai," ungkap Ani kepada detikSulsel, Jumat 6/5/2022.Ani mengaku tidak mengetahui adanya moratorium dari Pemerintah Indonesia yang melarang pengiriman TKI ke Timur Tengah sejak tahun 2015. Ani yang hanya menerima TKI dari agen-agen tidak mengetahui apakah pengiriman itu legal atau ilegal. "Kenapa bisa belum ada pengiriman pemerintah? Sedangkan malam Lebaran saja ada pengiriman TKI. Berarti itu tidak resmi. Saya kan tidak tau itu resmi atau tidak. Cuman kan pihak kantor saya cuman menerima. Tidak tahu resmi atau tidak resmi," kata dia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia KJRI Dubai mempersoalkan agen-agen yang tidak resmi ini. Lantaran perusahaannya hanya menerima."Bukan perusahaan di Dubai yang dipersoalkan. Kita kan cuma menerima," berharap polemik perusahaannya tidak meluas. Apalagi menurutnya tidak mudah untuk menerima surat izin mendirikan perusahaan di Dubai."Tidak gampang dapat lisensi, harus disponsori orang Arab asli," kembali menegaskan perusahaannya di Dubai hanya menerima tenaga kerja. Ada beberapa agen di Indonesia yang mengirimkan tenaga kerja. Termasuk diakuinya dari agen tidak resmi."Kadang juga dari PT perusahaan terbatas resmi. Kan sekarang di Jakarta kurang PT yang resmi. Karena mereka harus bayar mahal. Bayar ini bayar itu," agen-agen tenaga kerja seperti main petak umpet. Jadi banyak agen disebutnya tidak punya kantor tetap di Jakarta. Namun menyewa atau kontrak rumah/kantor."Karena kalau ketahuan LSM, pindah lagi," menambahkan setelah menerima selanjutnya perusahaannya yang menyuplai ke majikan-majikan. Sehingga bila ada TKW yang kurang diterima majikan, akan dipulangkan ke perusahaan."Nanti kita carikan lagi majikan baru. Tapi kadang banyak TKW bermasalah kabur dari majikan, nanti setelah dia mau pulang ke Indonesia baru ke KJRI," Konsul Jenderal KJRI Dubai Candra menerangkan, pemerintah telah mengeluarkan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI nomor 260 tahun 2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Penggunaan Perseorangan di Negara-negara Kawasan Timur Tengah."Jadi ada larangan itu. Ada moratorium sejak 2015," jelasnya, Kamis 5/5.Soal pengiriman TKI ke Timur Tengah ini masuk kategori human trafficking atau tindak pidana perdagangan orang TPPO, Candra menuturkan perlu pembuktian. Namun potensi dugaan itu bisa saja terjadi."Soal dugaan pelaku human trafficking, kami kan tidak bisa menuduh yang bersangkutan, bahwa potensinya ada ya bisa saja. Tetapi itu kan prosesnya harus dibuktikan di pengadilan," dugaan human trafficking bisa saja ada dengan merujuk kepada peraturan menteri kerja yang melarang pengiriman tenaga kerja ke TKI. Kepmen Nomor 260 tahun 2015 melarang pengiriman pekerja domestik ke Timur Tengah."Dugaan human trafficking bisa saja karena jelas ada larangan sesuai peraturan menteri tenaga kerja," tuturnya. Simak Video "Prabowo Temui SBY di Museum SBY-Ani Pacitan" [GambasVideo 20detik] tau/nvl
Jakarta Ahmad Yani, seorang tenaga kerja Indonesia TKI asal Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, telantar di Bandara Dubai, Jumat, 13 Agustus 2019. Ia terpisah dari rombongan agen. Beruntung, Yani bertemu anggota DPR Dedi Mulyadi. TKI perkapalan itu selamat berkat unggahan Dedi di facebook. Dedi bercerita, ketika itu ia baru pulang dari konferensi perubahan iklim di Madrid, Spanyol. Saat transit di Bandara Dubai, ia menemukan warga Indonesia yang sedang kebingungan Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? "Pemuda itu tidak bisa diajak bicara. Ditanya namanya pun tampak kebingungan," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu, 14 Desember 2019. Menurut Dedi, pemuda itu hanya bilang kalau ingin pulang bertemu dengan ibunya di Labuan Bajo, NTT. Dedi pun mencoba mencari identitas pemuda dan menemukan dokumen ijazah Madrasah Aliyah yang tersimpan di dalam tas. Belakangan, Dedi mengetahui kalau pria bernama Ahmad Yani itu terpisah dari rombongan. Yani awalnya bersama rombongan agen tenaga kerja terbang dari Mauritus menuju Dubai. "Tapi ketika tiba di Bandara Dubai, dia terpisah, sehingga kelimpungan," ujarnya. Ahmad Yani bingung karena tiket dan paspornya dibawa sang agen. Ia juga tidak membawa uang sama sekali. Dedi memberi Ahmad Yani uang untuk bekal selama mencari agennya. Singkat cerita, Dedi pun mengunggah foto dirinya bersama Ahmad Yani di facebook. Dedi menulis narasi bahwa ia bertemu Ahmad Yani pukul waktu Dubai. Dedi menulis kalau pria yang ditemuinya mengalami masalah tiket dan paspor karena terpisah dari rombongan. Rupanya, unggahan Dedi itu dibaca agen yang kebetulan berteman dengan Dedi di facebook. Agen itu diketahui seorang perempuan bernama Lily. "Kemungkinan dia Lily jadi pengikut saya di facebook sehingga bisa membaca postingan saya," kata Dedi Unggahan Dedi mendapat beragam respons dari warganet. Beberapa dari mereka mengecam agen yang membiarkan TKI telantar di Dubai. Melalui akun facebook, Lily selaku agen TKI menyampaikan klarifikasi. Lily menceritakan kronologi dirinya terpisah dengan Ahmad Yani. Awalnya, kata Lily, ia dikirim perusahaannya untuk menjemput Ahmad Yani karena dalam kondisi tidak baik. Ia dan Ahmad Yani berangkat bersama-sama dari Mauritius ke Dubai. Namun, tempat duduk Lily dan Ahmad Yani sangat jauh. Ia pun tidak bisa meminta tempat duduk dekat Ahmad Yani karena penumpang sudah penuh. Ketika tiba di Dubai, Lily berusaha mengejar Ahmad Yani yang sudah jauh berada di depan, namun gagal. Ia dan Ahmad Yani terpisah. Lily beserta polisi bandara kemudian mencari Ahmad Yani. Mereka berpikir Yani tidak akan jauh karena kondisi tidak baik. "Tapi rupanya ada orang yang membantunya langsung ke gate C22. Alhamdulillah kami sudah bertemu atas bantuan postingan Pak Dedi dan pihak Bandara Dubai," kata Lily. Usulkan Ada Petugas Patroli di Bandara Dedi mengaku heran lantaram setiap pergi ke luar negeri, ia kerap menemukan ada TKI bermasalah. Sebelumnya, ketika dari Malaysia, Dedi mengaku menemukan pula TKI yang kabur dari majikannya dan telantar di Bandara Malaysia. Ia juga mengaku pernah membantu TKI bermasalah dari Afrika saat berada di Dubai. Kini, ia juga menemukan Ahmad Yani, pekerja perkapalan asal Labuan Bajo yang kebingungan lantaran terpisah dari rombongan agen. "Saya punya feeling bahwa saya pasti menemukan peristiwa seperti ini. Setiap pergi ke luar negeri, saya selalu temukan problem TKI," kata Dedi. Dedi pun mengusulkan agar Kedutaan Besar Indonesia menempatkan petugas di bandara-bandara yang menjadi tempat potensi keberangkatan atau transit TKI. Misalnya, Bandara Malaysia, Dubai, Arab Saudi, dan lainnya. "Saya usulkan setiap hari ada petugas untuk monitor dan keliling di bandara untuk membantu jika ada TKI yang mengalami kesulitan," kata anggota DPR fraksi Partai Golkar ini.
agen tki ke dubai